Rabu, 04 Juli 2012

Memetik Hikmah dari Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan


Dari Salman al-Farisi Ra, ia berkata bahwa Rasulullah Saw di akhir bulan Sya`ban berkhutbah kepada kami, beliau bersabda:
 
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari 1. 000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu`). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan bukaan (ifthâr) kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.
 
Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai bukaan orang yang berpuasa.” Rasulullah Saw berkata, ” Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan bukaan dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (H.R Baihaqi)
 
Dalam riwayat lain, dari Salman Ra menuturkan bahwa Rasulullah Saw pernah berpidato pada akhir bulan sya’ban sebagai berikut  :
 
“ Wahai manusia! Sungguh telah dekat menaungi kalian suatu bulan yang agung lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu. Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain. Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi santunan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya. Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”
 
Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu. Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah dan para pekerja) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka. Oleh karena itu perbanyaklah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.” Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . 

Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka. Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (H.R. Ibnu Huzaimah).

Dalam khutbah lain, diriwayatkan oleh Imam Ali Ra:
“Wahai manusia! sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan  adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rabb-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini. Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pad a hari Kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orangtuamu. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya. Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihi manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu shalatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya, Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya.
 
“Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul ‘Alamin.
 
“ Wahai manusia Barangsiapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, “Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian”. Lalu Rasulullah Saw melanjutkan khutbahnya:” Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air. 

Wahai manusia, barangsiapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraathal mustaqiim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat. Barangsiapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barangsiapa yang menyambungkan tali silaturahim di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pad a hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskan silaturahim di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya. Siapa yang melakukan shalat sunnah di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa yang melakukan shalat fardhu, baginya ganjaran seperti 70 shalat fardhu di buian yang lain. Barang siapa yang memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa yang pada bulan ini membaca satu ayat AI-Qur’an, ganjarannya sama dengan mengkhatamkan AI-Qur’an di bulan-bulan yang lain.
 
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabb-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu. Lalu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Ra berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini”. Rasul  Saw yang mulia menjawab: “Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah Swt.”

Dari khutbah-khutbah Rasulullah menjelang Ramadhan ini, ada hal-hal yang perlu kita ambil pelajaran, diantaranya:
1. Rasulullah mengajarkan kita tentang keutamaan Ramadhan dimana saat siang dan malamnya penuh dengan keberkahan, helaan nafas kebaikannya akan bemilai pahala, doa yang ikhlas akan diijabah dan kerugian yang besar bagi orang yang melewatkannya.
2. Mengingat diri kita saat di hari kiamat kelak, saat lapar dan haus mendera sama seperti yang kita rasakan saat puasa, bahwa tiada yang meringkankan penderitaan itu kecuali iman dan amal kebaikan masing-masing diri.
3. Memperbanyak sedekah kepada fakir miskin, dan berusalah untuk selalu berinfak dan shadaqah setiap saat terutama di saat-saat sempit, karena disitulah dimana pintu-pintu rizqi dibukakan oleh Allah.
4. Memuliakan kedua orang tua, mendoakan, berbakti dan membantu walaupun mereka tidak membutuhkan bantuan kita.
5. Menyayangi kepada yang muda, generasi harapan masa depan, membimbing dan mengarahkan mereka ke jalan Allah, jauh dari judi, narkoba, zina dan kemaksiatan lainnya.
6. Perintah untuk menyambung silaturahim dan menjaga hubungannya.
7. Seruan Rasulullah untuk menjaga lidah dari apa yang dimakan dan apa yang diucap. Menjauhkan makanan yang kita makan berasal dari harta yang haram, karena itu akan menjadi daging dan darah. Juga menjaga dari ghibah, gosip kepada sesuatu yang tidak benar beritanya.
8. Menahan pandangan dari yang tidak halal dilihat dan menjaga pendengaran dari yang tidak halal kita dengar sebab anggota tubuh manapun pasti akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah.
9. Memperbanyak sujud untuk bertaubat dari segala dosa dan maksiat saat dilakukan dengan sadar maupun tidak, sengaja atau tidak, besar ataupun kecil, dan berikrar untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya, sekecil apapun.

Subhanallah! Saudaraku, Rasulullah telah membeberkan betapa mulianya bulan Ramadhan. Tunggu apa lagi? Segeralah bergegas! Persiapkan diri tuk raih berkah bulan Ramadhan! Marhaban ya Ramadhan!
”Allahuma bariklana fi rajaba wa sya’bana wa balighna ramadhan”
(Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban.
Dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan).
Amin ya Rabbal’alamin!!!
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar