Senin, 25 Juni 2012

Definisi, Fungsi dan Manfaat Teknologi Pendidikan Pendidikan Agama Islam


Dari Berbagai Sumber
 
A.    Muqaddimah
Teknologi adalah salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam masa yang serba maju ini dan teknologi akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan timbul banyaknya kebutuhan – kebutuhan dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam bidang ekonomi, politik ataupun industri akan tetapi juga pada bidang pendidikan, lebih – lebih pada pendidikan agama islam. Karena teknologi dapat diterapkan dalam berbagai aspek pendidikan, seperti dalam aspek pengembangan, aspek penerapan dan juga aspek penilaiaan.
Dari sini lah diharapkan teknologi pembelajaran akan lebih mempermudah pemahaman siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah. Untuk itu dalam makalah ini akan di bahas mengenai pengertian, fungsi, juga manfaat dari teknologi pembelajaran PAI.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian dari teknologi pembelajaran PAI ?
2.      Apakah fungsi dari teknologi pembelajaran PAI ?
3.      Apakah manfaat dari teknologi pembelajaran PAI ?

C.     Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Untuk memahami apa pengertian dari teknologi pembelajaran PAI 
2. Untuk memahami apa fungsi dari teknologi pembelajaran PAI 
3. Untuk memahami manfaat dari teknologi pembelajaran PAI

D.    Definisi Teknologi Pembelajaran PAI
Mengenai masalah definisi teknologi pendidikan tidaklah berbeda dengan teknologi pembelajaran, yang mana sama – sama berharap akan lebih berhasilnya sebuah proses pendidikan atau pembelajaran. Dalam mendefinisikan teknologi pembelajaran ada beberapa pendapat diantaranya adalah: Yang pertama, teknologi pembelajaran adalah penerapan secara sistematik strategi dan teknik yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik, serta pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah pembelajaran.
Yang kedua, teknologi pembelajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem – sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Yang ketiga, teknologi pembelajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan, metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat – alat komunikasi modern, juga tanpa alat – alat itu. Yang keempat, suatu cara atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat media atau disebut hardware maupun yang lebih penting dari itu yaitu software, sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang diberikan oleh pendidik dengan rasa senang bukan terpaksa.
Yang kelima, teknologi pembelajaran adalah suatu komunikasi yang sangat pesat yang dimanfaatkan dalam pendidikan, adapun dalam berkomunikasi yang diutamaka adalah media komunikasi yang berupa alat – alat teknologi atau disebut hardware. Yang keenam, menurut Prof. Dr. Hadi Miarso bahwa teknologi berasal dari kata techne yang artinya adalah seni, cara, metode dan kreatifitas yang ditempuh oleh seorang pendidik dalam mentrasfer pengetahuan kepada peserta didik. Dalam kata lain bahwa seorang guru harus mempunyai cara – cara ataupun keahliannya dalam mendidik peserta didik.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terknologi pembelajaran PAI adalah suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat menerima materi pendidikan agama islam dengan lebih baik, dengan rasa senang dan tanpa ada paksaan.
Teknologi pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara – cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja.

E.      Fungsi Teknologi Pembelajaran PAI
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari teknologi pembelajaran PAI sebagai berikut:
1.      Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif.
2.      Sebagai sarana untuk memotifasi peserta didik yang semangat belajarnya rendah.
3.      Sebagai sarana untuk membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui
4.      Sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
5.      Sebagai sarana mempermudah penyampaian materi.
6.      Sebagai sarana untuk mempermudah desain pembelajaran.
7.      Sebagai media pendukung pelajaran dengan mudah
8.      Sebagai sarana pendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis
9.      Sebagai sarana meningkatkan keberhasilan pembelajaran.

F.      Manfaat Teknologi Pembelajaran PAI
Mengenai manfaat teknologi pembelajaran PAI sangatlah banyak dan hal ini tergantung dari siapa yang memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat dari teknologi pembelajaran PAI bagi pendidik dan peserta didik: 
1. Manfaat bagi pendidik
a.      Pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan.
b.      Pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran.
c.       Pendidik dapat menunjang metode pembelajaran.
d.      Pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas Pembelajaran.
e.       Pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran.
f.        Pendidik dapat mengefisiensikan waktu.
g.      Dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
  
2.  Manfaat bagi peserta didik
a.      Peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik.
b.      Peserta didik menerima materi pembelajaran dengan senang.
c.       Peserta didik dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui.
d.      Peserta didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.
e.       Peserta didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran.

G.    Kesimpulan
1.      Definisi teknologi pembelajaran PAI adalah suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat menerima materi pendidikan agama islam dengan lebih baik, dengan rasa senang dan tanpa ada paksaan.
2.  Fungsi teknologi pembelajaran PAI adalah sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran PAI.
3.      Manfaat teknologi pembelajaran PAI adalah untuk mempermudah proses pembelajaran PAI.
READ MORE - Definisi, Fungsi dan Manfaat Teknologi Pendidikan Pendidikan Agama Islam
Baca Selanjutnya - Definisi, Fungsi dan Manfaat Teknologi Pendidikan Pendidikan Agama Islam

Jumat, 22 Juni 2012

SK. Pimp. Ponpes BW tentang Pengabdian 2012


SURAT KEPUTUSAN
No. 122/PPBW/VI/2012


TENTANG
PENGABDIAN ALUMNI PONDOK PESANTREN BIRRUL WALIDAIN
ANGKATAN VI

PIMPINAN PONDOK PESANTREN BIRRUL WALIDAIN

Membaca
1.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: 423.5/213-DISPEN/2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2011-2012

2.
Keputusan Panitia Kelas Akhir Pondok Pesantren Birrul Walidain, tentang Hasil Evaluasi Menyeluruh bagi calon Alumni tahun pelajaran 2011-2012
Menimbang
1.
Keputusan rapat Dewan Guru tanggal 10 Juni 2012, tentang penentuan tempat pengabdian bagi Alumni tahun pelajaran 2011-2012

2.
Surat Permohonan Siswa Akhir tentang penempatan tempat pengabdian sebanyak 16 orang, yang diterima Pondok Pesantrenn tanggal 01 Juni 2012.
Mengingat
1.
Perlunya bimbingan dan pembinaan lebih lanjut kepada alumni sebagai upaya penyempurnaan pendidikan dan pengjkaderan.

2.
Tata tertib, disiplin dan sunnah Ponpes Birrul Walidain

 

MEMUTUSKAN

Menetapkan
1.
Bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini adalah Alumni yang mendapat amanat untuk mengabdi masa khidmat 2012-2013

2.
Yang bersangkutan berkewajiban melaksanakan tugas dengan rasa penuh tanggung jawab sesuai dengan pembagian tugas masing-masing.

3.
Penetapan pengabdian ini berlaku terhitung mulai tanggal 01 Juli 2012 dan berakhir sampai dengan adanya penetapan lebih lanjut.

4
Hal-hal yang berhubungan dengan pendapatan dan atau penghasilan yang sah sebagai akibat pengangkatan ini, diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan Ponpes Birrul Walidain.

5.
Demikian keputusan ini ditetapkan, untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaumana mestinya, dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan atau perbaikan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan pada keputusan ini.


Ditetapkan di : Picung
Pada Tanggal: 15 Juni 2012
Pimpinan Pesantren


Ttd.

Ust. Abd. Wahid Al-Faqir, S. Ag

Tembusan disampaikan kepada:
1.      Yth. Ketua Yayasan Birrul Walidain.
2.      Pertinggal/Arsip.
READ MORE - SK. Pimp. Ponpes BW tentang Pengabdian 2012
Baca Selanjutnya - SK. Pimp. Ponpes BW tentang Pengabdian 2012

Lampiran Surat Keputusan


Lampiran Surat Keputusan
No. 122/PPBW/VI/2012

Tentang
Pengabdian Alumni Pondok Pesantren Birrul Walidain
Angkatan VI


NO
ALUMNI
TMP. PENGABDIAN
TUGAS POKOK
1
Supriatna
Ponpes Birrul Walidain
1.       Staf Pengasuhan Santri Pa
2.       TPA Birrul Walidain
2
A. Usep Subagja
Ponpes Birrul Walidain
1.       Staf Pengajaran Pa
2.       TPA Birrul Walidain
3
Sri Mulyati
Ponpes Birrul Walidain
1.       Staf Pengasuhan Santri Pi
2.       TPA Birrul Walidain
4
Evi Suhaevi
Ponpes Birrul Walidain
1.       Staf Pengajaran Pi
2.       Bendahara SPP
5
Uni Adawiyah
Ponpes Birrul Walidain
RA – TPA Birrul Walidain
6
Umbang S
Ponpes Birrul Walidain
Kader Tahfidz di Serang
7
Nurdi
Ponpes Birrul Walidain
Kader Tahfidz di Serang
8
Kurniawan
Ponpes Al-Furqon
Lebak – Rangkas Bitung






































































READ MORE - Lampiran Surat Keputusan
Baca Selanjutnya - Lampiran Surat Keputusan

Rabu, 13 Juni 2012

Pesan Imam Al-Ghazali Untuk Para Pelajar

PESAN IMAM AL-GHAZALI UNTUK PARA PELAJAR

Syaikhul ‘Alim al-’Allamah, Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali at-Thusiy adalah nama lengkap Imam Al-Ghazali. Beliau adalah seorang ilmuwan ternama yang lahir di Thus, Khurasan (kira-kira 10 mil dari Naisabur, Persia) pada tahun 450 Hijriah. Di kalangan umat Islam ia lebih dikenal dengan nama Imam Ghazali, sedangkan di kalangan intelektual Barat dia lebih masyhur dengan nama Profesor Gazelle.

Oleh: Abunabiel Al-Faqier dari Berbagai Sumber
Imam Al-Ghazali pernah menjadi Guru Besar dan rektor pada Perguruan Tinggi Syafi’iyah “An-Nizamiyah” di Baghdad pada tahun 484 Hijriah. Dalam kitabnya “Bidayatul Hidayah”, Imam Al-Ghazali menyampaikan pesan yang sangat mendalam buat para pelajar yang menimba ilmu pengetahuan agar tidak terjeremus ke dalam ilmu yang sia-sia dan tak bermanfaat. Berikut petikan pesan beliau:
“Wahai para pelajar yang sedang berkecimpung dalam menuntut ilmu pengetahuan, yang sedang mengabdi dan menggandrungi ilmu, ketahuilah! Sesungguhnya kamu saat sekarang baru berada di tengah-tengah samudera yang luas, yang sedang kamu arungi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan memperdalamnya.”
“Ibarat orang berdagang, maka ‘akad jual-beli yang demikian adalah mendatangkan kerugian yang besar. Di samping dirimu sendiri rugi, orang yang telah mendidikmu akan merasa rugi pula, sebab mereka merasa telah memberikan pertolongan kearah maksiat, menuju jurang kehancuran.
Ibarat seorang penjual senjata, dia telah menjualnya kepada seorang penjahat di tengah jalan, senjata tersebut digunakan untuk menodong penjual itu sendiri. Demikian nasib gurumu apabila niatmu keliru di dalam menuntut ilmu pengetahuan.”
Apabila niat dan tujuanmu di dalam menuntut ilmu semata-mata mencari keridhaan Allah, maka berbahagialah. Karena sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya, demikian juga ikan-ikan di tengah samudera meminta keridhaan dan kasih sayang Allah buatmu, sehingga segala tindak langkah yang kamu tempuh selalu dalam naungan ridha dan ampunan-Nya.”
“Sebelum kamu belajar, hendaknya terlebih dahulu kamu bersihkan hatimu dari segala kemaksiatan dan kemalasan. Ketahuilah! Apabila hatimu masih berusaha untuk menunda-nunda kesempatan baik, maka sesungguhnya hatimu telah dipengaruhi oleh hawa nafsu, emosi, dan dorongan syetan yang terkutuk. Syetan yang telah mempermainkan hatimu agar selalu …
berada di jurang kesesatan dan kemaksiatan. Syetan yang telah membisikkan di telingamu agar tidak mengutamakan ilmu pengetahuan. Syetan yang telah memperdayamu dengan tipu daya dan irama-irama agar engkau berilmu tapi berada dalam kesesatan.”
"Ilmu itu cahaya" dan hakekat ilmu itu bukanlah menumpuknya wawasan pengetahuan pada diri seseorang, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang bersemayam dalam kalbu.
Kedudukan ilmu dalam Islam sangatlah penting. Rasulullah saw., bersabda: "Sesungguhnya Allah swt., para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi hingga semut dalam tanah, serta ikan di lautan benar-benar mendoakan bagi pengajar kebaikan". (HR. Tirmidzi). Nabi juga bersabda: "Terdapat dua golongan dari umatku, apabila keduanya baik, maka manusia pun menjadi baik dan jika keduanya rusak maka rusaklah semuanya, yakni golongan penguasa dan ulama" (HR. Ibnu 'Abdil Barr dan Abu Naim dengan sanad yang lemah).
Mengingat kedudukan ilmu yang penting itu, maka menuntut ilmu adalah ibadah, memahaminya adalah wujud takut kepada Allah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah dan mengingatnya adalah tasbih.
Dengan ilmu, manusia akan mengenal Allah dan menyembah-Nya. Dengan ilmu, mereka akan bertauhid dan memuja-Nya. Dengan ilmu, Allah meninggikan derajat segolongan manusia atas lainnya dan menjadikan mereka pelopor peradaban.
Oleh karena itu, sebelum menetapkan hati untuk menuntut ilmu, Imam al-Ghazali menyarankan agar para pelajar membersihkan jiwa dan hatinya dari akhlak tercela. Sebab ilmu merupakan ibadah kalbu dan salah satu bentuk pendekatan batin kepada Allah Subhanahuwata'alaa.
Sebagaimana shalat itu tidak sah kecuali dengan membersihkan diri dari hadats dan kotoran, demikian juga ibadah batin dan pembangunan kalbu dengan ilmu, akan selalu gagal jika berbagai prilaku buruk dan akhlak tercela tidak dibersihkan. Sebab kalbu yang sehat akan menjamin keselamatan manusia, sedangkan kalbu yang sakit akan menjerumuskannya pada kehancuran yang abadi. Penyakit kalbu diawali dengan ketidaktahuan tentang Sang Khalik (al-jahlu billah), dan bertambah parah dengan mengikuti hawa nafsu. Sedangkan kalbu yang sehat diawali dengan mengenal Allah (ma'rifatullah), dan vitaminnya adalah mengendalikan nafsu.
Wahai anakku yang termasuk bagian dari nasihat apa yang disampaikan oleh rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah "Tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah apabila disibukannya hamba tersebut dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Orang yang kehilangan masa usianya yang tidak digunkan untuk ibadah, maka pasti ia akan mengalami penyesalan yang berkepanjangan. Barangsiapa yang sudah berumur 40 tahun, di mana kebaikannya tidak bisa menutupi keburukannya, maka bersiap-siaplah ia masuk ke dalam neraka.”
Nasehat ini cukup bagi orang-orang yang beriman. Wahai anakku, nasehat itu mudah yang sulit adalah menerima dan menjalankan nasehat tersebut.
Bagi orang yang suka menuruti bahwa nafsunya, nasehat itu terasa sangat pahit karena hal-hal yang dilarang oleh agama sangat disukai dalam hatinya. Inilah beberapa nasehat Imam Al-Ghazali, camkan dan renungkanlah !. Semoga nasehat ini menmbah ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wata'alaa.
1.    Amalakan Ilmumu.
Ilmu adalah harta yang paling berharga diantara harta-harta yang ada di dunia ini. Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Seseorang yang memiliki ilmu kemudian ilmu itu ia amalkan maka akan membawa kebaikan dan keberkahan baginya baik di dunia maupun di akhirat.
Bagi yang menuntut ilmu tetapi tidak diamalkan ilmunya tapi digunakan untuk menunjukan kehebatan dan kekuatan dirinya serta untuk tujuan hal-hal yang berbau keduniaan, maka ilmunya itu hanya akan jadi sia-sia. Yakinlah sesungguhnya ilmu yang tidak diamalkan pasti tidak ada paedahnya.
Amlakanlah ilmu walupun sedikit yang kita miliki. Sampaikanlah ilmu itu walu satu ayat, karena ilmu adalah pelita yang dapat menjadi penerang bagi orang yang sedang berada dalam kegelapan.
2.       JANGANLAH Niat Menuntut Ilmu untuk Mencari Keduniaan.
Saat menjelang ujian tiba berapa banyak malam yang kita gunkan untuk mempelajari ilmu sampai kita tidak tidur. Kita begitu semangat untuk belajar. Menghapal rumus-rumus dan materi perkuliahan lainnya menjadi kebiasaan. Jika semangat dalam belajar itu untuk tujuan mencari materi atau menarik kebutuhan duniawi atau meraih kedudukan dalam hal pangkat keduniaan atau kebanggaan diri di hadapan manusia, maka kerusakan diri pasti akan kita rasakan.
Jika niat kita belajara semata-mata untuk menghidupkan syariat nabi Muhammad dan membersihkan akhlak serta mengalahkan nafsu amarah yang selalu mengajak pada perbuatan jahat, kita tentu akan merasakan kebahagiaan dan keuntungan. Jagalah niat kita dalam menuntut ilmu semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah dan menjemput kemuliaan yang telah di janjikannya.
3.       Ingatlah Akan Kubur.
Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Kematian akan memisahkan kita dengan dunia yang sering membuat manusia terlena. Kemudian kita akan sampai pada sebuah tempat yang paling ditakuti banyak manusia, yaitu alam kubur. Jika dunia ini begitu lapang, selalu indah, mempesona dan enak dipandang mata, tidak demikian halnya dengan alam kubur. Alam Kubur sangat sempit, pengap, gelap dan penuh dengan binatang yang akan mengurai jasad tubuh kita.
Jika didunia seseorang beriman dan beramal shaleh, mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah, maka ia akan merasakan kuburnya lapang dan terang. Tapi tidak demikian halnya bagi yang selama di dunia ingkar kepada Allah. Kuburnya sempit, gelap, dan binatang-binatang penghuni tanah akan segera mengurai jasadnya. Di alam kubur ini ia akan menerima sebagian siksa alloh akibat perbuatan buruknya selama di dunia.
4.       Bertahajudlah Setiap Malam.
Pada sebagaian malam bertahajudlah sebagai bentuk ibadah tambahan bagi kita. Seretlah kaki ini melangkah menuju tempat wudhu kemudian paksakan lutut kita berdiri kokoh walau kantuk begitu munguasai. Rasulullah bersabda,”Wahai pulan, janganlah engkau banyak tidur malam, sbab orang yang banyaka tidur malam itu bisa menjadikan pakir pada hari kiamat”.
Tatkala manusia berselimut mimpi pada malam yang begitu gulita, panjatkanlah do’a dan mohon ampun lah kepada Allah. Karena allah sangat menyukai hambanya yang mendirikan shalat, membaca Al-Qur’an dan berdo’a di sepertiga malam terakhir.
5.       Sesuaikan Perkataan dg. perbuatan.
Sesuaikan perkataan dengan perbuatan dan hati menjaga lisan. Allah sangat membenci hambanya yang mengatakan seusuatu tetapi tidak dilakukan dan tidak di amalakannya.
Sesungguhnya lisan yang tidak dikendalikan ucapannya dan hati yang tertutup oleh luapan syahwat merupakan tanda kerusakan. Olehkarena itu jagalah nafsu lisan dengan bertaqarrub kepada allah. Keluarkanlah perkataan yang baik-baik saja atau kalau tidak lebih baik diam.
6.       Berqarublah Kepada Allah.
Sesungguhnya alloh sangat dekat dengan kita, namun hal ini sering tidak kita sadari. Kita merasa jauh dari alloh,padahal jika kita melangkah kepada allah, alloh akan menghampiri kita. Kita akan merasa tentram dan tenang jika bertaqarub kepada alloh. Ada empat hal yang harus dilakukan oleh manusia yang menempuh jalan taqarub (kedekatan) kepada alloh yaitu:
-       Punya keyakinan yang benar kepada Allah dan jauh dari bid’ah.
-       Melakukan taubat nasuha dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi kemaksiatan.
-       Minta keridhaan orang yang pernah menjadi musuh kita.
-       Belajar ilmu agama supaya bias menjalankan perintah allah dengan benar.
7.    Carilah Guru dalam Bertaqarub Kepada Allah.
Apabila kita ingin memperbaiki akhlak, beribadah dan mencari kedekatan dengan Allah maka kita harus memiliki seorang guru yang dapat menunjukan dan juga dapat mengeluarkan kita dari belenggu kebodohan dan membawa kita kepada akhlak yang mulia agar tidak tersesat maka tidak sembarang orang mejadi guru. Adapun syarat menjadi guru yang pantas kita turuti antara lain:
a. Alim, Ciri-ciri orang yang alim ia berpaling dari kesenangan duniawi, ia tidak menyukai pangkat dan kedudukan. Ia juga mempunyai seorang guru alim yang sangat hati-hati terhadap barang subhat dan haram. Gurunya mempunyai gurunya lagi yang alim pula sehingga menyambung terus menerus.
b.   Berakhlak Mulia. yaitu guru yang mampu mengendalikan nafsunya, sedikit makannya, berbicara dan tidurnya. Ia memperbanyak ibadah wajib dan sunnah.
8.    Empat Perkara Harus Dilakukan.
Ada empatperkara yang seharunya dilakukan, yaitu:
-     Jadikan hubungan dg. Allah seperti seorang budak dengan tuannya.
-     Apabila kita berhubungan dengan manusia, tanamkan perasaan senang di hati kepada mereka seperti kita menyenangi diri kita sendiri.
-     Ketika mempelajari suatu ilmu, sebaiknya ilmu yang kita pelajari adalah ilmu yang bias membuat hati kita menjadi baik dan membersihkan diri dari kemaksiatan.
-     Jangan mengumpulkan harta dunia seolah-olah kita akan kekal di dunia ini. Tapi kumpulkan lah bekal akhirat dimana disanalah tempat kita abadi.
9.    Jangan Lupa Mendo’akan Orang Tua dan Guru.
Orang tua dan guru adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita merekalah orang-orang yang tidak pamrih mengharapkan kita berhasil dalam hidup ini. Tanpa mereka kita bukanlah apa-apa dan bukan pula siapa-siapa. Setiap kali berdo’a kepada alloh, sisipkanlah sepucuk pinta untuk mereka. Semoga Bermanfaat... 

READ MORE - Pesan Imam Al-Ghazali Untuk Para Pelajar
Baca Selanjutnya - Pesan Imam Al-Ghazali Untuk Para Pelajar