Minggu, 14 November 2010

Qurban, Korbankan Sifat-Sifat Kebinatangan

اَللهُ اَكْبَرُ ×9 اَكَبْرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ الله كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَذِي أَنْزَلَ الْعِيْدَ ضِيَافَةً لِلْْأَنَامِ وَجَعَلَهُ مِنْ أَكْرَمِ شَعَائِرِ الإِسْلاَمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ إِلَيْهِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْفَةً وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ ألِـهِ وَأَصْحَابِهِ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلـِ إِبْرَاهِيْمَ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأََنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فيِ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَآ نِئَكَ هُوَ الأَْبتَرَ. اَللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ.

Jama'ah Shalat 'Ied yang dimulyakan Allah swt.

Dengan takbir, tahlil dan tahmid, kita sambut Hari Raya Adha pada tahun ini dengan penuh rasa syukur dan tadharru' ke hadirat Allah swt. Lebih dari satu milyard kaum muslimin di seluruh dunia, dengan niat yang sama, sikap yang sama dan ucapan yang sama, juga telah menyambut Hari Raya Adha sekarang ini dengan kalimat-kalimat suci yakni kalimat takbir, kalimat tahlil dan kalimat tahmid.

Betapa hebatnya suara takbir, tahlil dan tahmid yang diucapkan oleh satu milyard lebih kaum muslimin, yang berkumandang semenjak semalam, dan bergema di seantero pelosok planet bumi, dimana gema itu telah memenuhi alam jagad raya, hingga menembus tujuh petala langit.

Kalimat takbir yang diucapkan oleh setiap muslim merupakan manifestasi dari keyakinan, bahwa hanya Allah swt. saja yang paling besar. Selain Allah swt., apakah itu Fir'aun di zaman nabi Musa as... apakah raja Namruz di zaman nabi Ibrahim as…, semuanya adalah kecil dan tak punya kekuatan, tak punya daya dan upaya. Laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim.

اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، وَللهِ الْحَمْدُ

Kalimat tahlil yang diucapkan oleh setiap muslim adalah manifestasi dari keyakinan bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah swt. Allah yang tidak sama sedikit pun dengan tuhan trinitas milik orang-orang Nashrani (kristen), Allah swt. yang tidak sama sedikit pun dengan tuhan trimurti milik orang-orang Hindu, Allah swt. yang tidak sama sedikit pun dengan tuhan omiterasu milik orang shinto Jepang, Allah swt. yang tidak sama sedikit pun dengan tuhan nabdaul khair dan tuhan madau syar milik orang-orang Mesir Kuno, Allah swt. yang tidak ada syarikat bagi-Nya, dan tidak ada sesuatu pun sebanding dengan Dia. Qul huwallahu ahad………………………

Kalimat tahmid yang diucapkan oleh setiap muslim merupakan manifestasi dari keyakinan, bahwa hanya Allah swt. saja yang berhak disembah, dipuja dan berhak dipuji. Selain Allah swt., apakah itu kuburan para wali, apakah itu kuburan para pahlawan, apakah itu keris peninggalan nenek moyang, apakah itu batu cincin peninggalan Sang Hyang Murbawisesa, apakah itu Tajmahal yang ada di India, apakah itu Phyramide dan Spinx yang ada di Cairo Mesir, apakah itu Candi Borobudur yang ada di Jawa Tengah. Semuanya itu tidak berhak untuk dipuja dan tidak berhak untuk dipuji, apalagi dianggap sakti.

ِإنَّ الْحَمْدَ للهِ

"Sesungguhnya pujian itu hanya milik Allah swt.

Keyakinan dan tekad yang diucapkan dalam bentuk kalimat takbir, kalimat tahlil dan kalimat tahmid, bagi setiap muslim adalah benar-benar merupakan sikap dasar yang mewarnai setiap segi dan aspek dari kehidupan kita. Semua niat, sikap dan amal perbuatannya, bertitik sentral pada Dzat Yang Maha Tunggal, yakni Allah swt. sebagaimana ikrar yang kita ucapkan lima kali dalam sehari semalam…

إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al-‘an’am 162).

Jama'ah Shalat 'Ied yang dimulyakan Allah swt.

Hari Raya Qurban berkaitan erat dengan ibadah haji, yang acara-acara ritualnya juga berkaitan erat dengan nabi Ibrahim as. Beliau adalah seorang nabi dan juga rasul. Beliau sangat diagungkan oleh agama-agama samawi. Antara lain: karena kesediaannya untuk mengorbankan puteranya bernama Ismail.

Sejak zaman dahulu kala, manusia telah mengenal istilah Qurban, bahkan sejak putera-puteri pertama nabi Adam as. Pada masa nabi Ibrahim dan pada masa sebelumnya, manusia sering kali menjadikan manusia lainnya sebagai qurban (kurban) atau sesajen, untuk dipersembahkan kepada tuhan-tuhan atau dewa-dewa yang mereka sembah.

Sejarah memberikan catatan kepada kita bahwa adat budaya dan kebiasaan masyarakat Mesir Kuno mereka mengorbankan gadis tercantik untuk dipersembahkan kepada Dewi Sungai Nil. Di Kan'an negeri Irak, bayi-bayi dikurbankan untuk dipersembahkan kepada Dewa Baal. Suku Aztec di Mexico berkurban dengan cara menyerahkan jantung dan darah manusia kepada matahari. Di Eropa utara, orang-orang Viking yang tadinya mendiami skandinavia mengorbankan pemuka-pemuka agama mereka kepada Dewa Perang "ODIN".

Nabi Ibrahim yang hidup pada abad ke 18 SM., dimana pada saat itu tengah terjadi persimpangan jalan pemikiran kemanusiaan, tentang penyelenggaraan kurban-kurban yang masih berwujud manusia. Disatu pihak ada yang mempertahankan dan di pihak lain ada yang menentang, dengan alasan bahwa manusia terlalu mulia dan terlalu tinggi nilainya untuk dijadikan kurban kepada Dzat yang disembah.

Disinilah ajaran Allah telah datang melalui nabi Ibrahim as, untuk memberi jalan keluar yang memuaskan semua pihak. Beliau diperintahkan Allah swt. melalui suatu mimpi untuk menyembelih anak kesayangannya bernama Ismail. Sebagaimana diabadikan oleh Al Qur'an pada surat As-Shaafat/37 : 102.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيُ قَالَ يبُنَيَّ إِنِّي أَرَى فيِ الْمَنَامِ، أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى، يأَبَتِي افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ .

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu. Ia menjawab: "Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

Ayat ini memberikan isyarat bahwa anak yang tercinta sekalipun, dan jiwa yang paling berharga di sisi seseorang, bukanlah sesuatu yang berarti jika Allah swt. telah memintanya, dan tidak ada sesuatu yang dapat dinilai tinggi jika dihadapkan dengan perintah Allah swt.

Pada waktu itu, Ismail adalah satu-satunya anak nabi Ibrahim. Ismail adalah anak kandung cibiran tulang yang menjadi cahaya mata, Ismail adalah tambatan hati nabi Ibrahim, Ismail adalah laksana obat tangkal penyakit, tangkal putus pengharapan, Ismail tumbuh menjadi anak yang sholeh, taat kepada orang tua dan taat kepada Allah swt. Di tengah-tengah kebahagiaan semacam itulah maka datang perintah Allah swt. untuk mengorbankannya.

Hal ini bukan berarti Dienul Islam akan mempertahankan tradisi pengorbanan manusia atas manusia. Karena setelah pisau dihujamkan dan digerakkan untuk menyembelih sang anak sebagai kurban, tiba-tiba seekor domba dijadikan penggantinya, (QS. 37:107).

وَفَدَيْنَهُ بِذَبْحٍ عَظِيْمٍ

Dan telah Aku tebus Ismail dengan satu sembelihan yang besar.

Jama'ah Shalat 'Ied yang dimulyakan Allah swt.

Ayat tersebut memberikan isyarat, bahwa Allah swt. sedemikian kasihnya kepada manusia sehingga kurban manusia sebagaimana yang telah terjadi di masa lalu tidak lagi diperkenankan.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَر، وَللهِ الْحَمْدُ.

Dalam kehidupan kita di abad modern ini, nilai-nilai peristiwa kurban yang dilakukan oleh nabi Ibrahim sering kali dilupakan, kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah swt. Masih cukup banyak praktek yang mengarah kepada mengorbankan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang tidak luhur, bahkan kadang keji, dan semata-mata hanya untuk memenuhi ambisi dan kerasukan.

Peristiwa-peristiwa yang dialami oleh nabi Ibrahim as. yang pada puncaknya dirayakan oleh umat Muhammad saw. sebagai 'Iedul Adha atau Hari Raya Qurban, hendaknya harus mampu mengingatkan kita bahwa yang dikorbankan itu tidak boleh lagi manusia, tetapi sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia, semacam sifat rakus, ambisi yang tak terkendali, sifat serakah suka menindas, menyerang dan merusak, serta sifat anti hukum. Sifat-sifat yang demikian itulah yang harus dibunuh, ditiadakan dan dijadikan kurban untuk mencapai kedekatan kepada Allah swt. Itulah sebabnya Allah swt. mengingatkan kita dalam al-Qur' an surat al-Haaj/22 ayat 37.

لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلاَ دِمَاؤُهَا وَلكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

"Daging dan darahnya sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah swt., tetapi ketakwaanmulah yang dapat mencapainya.

اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، وَللهِ الْحَمْدُ.

Jama'ah 'Ied Rohimakumullah .

Berangkat dari apa yang saya sampaikan. Ada hal-hal yang patut dicatat untuk dijadikan renungan dan sekaligus amalan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pertama: Ibadah kurban hendaknya dapat mengantar kita kepada pola hidup yang Islami, dan bukan hidup dari materi kepada materi dan untuk materi.

لَيْسَتِ الْحَيَاةُ مِنَ الْمَادِّيَّةِ إِلَى الْمَادِيَّةِ وَلِلْمَادِيَّةِ

Hidup itu bukan dari materi, kepada materi dan untuk materi.

Bila Ismail yang dikorbankan oleh nabi Ibrohim merupakan lambang dan kiasan, maka Ismail yang kita punya boleh jadi, jabatan, kedudukan, harta dan kekayaan, ilmu dan pengetahuan, sepanjang untuk tegaknya kalimat Allah swt. Maka hendaknya kita berani untuk mengorbankannya. Rasulullah saw. bersabda :

مَنْ كَانَ لَهُ مَالٌ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِمَالِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُ عِلْمٌ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِعِلْمِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُ قُوَّةٌ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِقُوَّتِهِ

Barang siapa yang mempunyai harta, maka bershadaqahlah dengan hartanya, barang siapa yang mempunyai ilmu, maka bershadaqahlah dengan ilmunya dan barang siapa yang mempunyai tenaga, maka bershadaqahlah dengan tenaganya.

Kedua: Ibadah kurban mendidik kita untuk dapat memerangi sifat-sifat kebinatangan. Dan barang kali bila kita mau berlaku jujur bahwa terjadinya berbagai macam peristiwa pahit di tanah air ini, tidak lain akibat dari ketidak-berdayaan manusia untuk mengatasi sifat-sifat kebinatangan yang menempel pada diri manusia.

Menyadari kelemahan, kekurangan dan kealfaan kita, tiada jalan lain kecuali kita menengadahkan tangan kepada Allah Robbul Izzati, memohon ampunan dan mengajukan doa, mudah-mudahan kita terus berada dalam bimbingan-Nya, agar menjadi manusia yang tahu diri, dan benar-benar mengabdi kepada Allah swt. semata. Amin…………

بَارَكَ اللهُ لىِ وَلَكُمْ بِاْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

الخطبة الثانية

اَللهُ اَكْبَر،ُ اللهُ اَكْبَر،ُ اللهُ اَكْبَرُ، وَِللهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكَبْرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ الله كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَر،ُ اللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفىَ بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فىِ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يَصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَااَيَّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلّْمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاِهْيمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاِهْيمَ، وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاِهْيمَ وَعَلىَ أَلِ سَيِّدِنَا ابراهيم فىِ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Jama'ah shalat 'Ied yang dimulyakan Allah swt.

Marilah kita berdoa bersama-sama dengan sepenuh hati, dengan mengangkat kedua belah tangan dan menundukan kepala sebagai tanda rendah diri. Semoga Allah swt. Yang Maha Pengabul doa berkenan memenuhi permohonan kita.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلىَ أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Allahumma.. Ya Allah, kami hadir di masjid yang mulya ini semata-mata memenuhi panggilan-Mu untuk memohon rahmat dan berkah-Mu, untuk memohon ampunan dan kasih sayang-Mu.

Allahumma Robbana… Engkau Yang Maha Ghafur, Terlalu banyak rasanya dosa dan kesalahan yang telah kami perbuat, karenanya hi hari yang suci dan mulia ini, kami memohon ampunan-Mu ya Allah, sehingga bersihlah jiwa raga kami dari dosa dan kesalahan tetkala ajal nanti menjemput dan mengantarkan kami menuju hadirat-Mu.

Ya Allah, ampunilah kami, ampunilah ibu bapak kami, ampunilah ustadz-ustadz kami, ajeungan dan guru-guru kami. Kami jadi saksi sepantasnya mereka mendapat ampunan-Mu, lantaran mereka telah mengurbankan segala-galanya dalam mengantarkan kami kepada agama Islam yang mulya ini.

Allahumma Robbana…… kami para bapak, para ibu, para orang tua, yang sedang mendidik anak-anak kami, berikanlah kami kekuatan, kemampuan mendidik anak-anak kami, supaya mereka berkembang sesuai dengan fitrah kemanuasiaannya. Janganlah Engkau jadikan kami, sebagai orang tua yang mengantarkan anak-anak kami pada cara berfikir dan berprilaku kaum yahudi, nasrani dan majusi yang menentang fitrah keagamaannya.

Allahumma Robbana… Hidup suburkan semangat berkurban pada darah daging kami. Semarakanlah semangat pengabdian pada segala pikiran dan perilaku kami, agar masyarakat kami ada dalam ridla dan bimbingan-Mu, agar Islam jaya membawa berkah dan rahmat bagi masyarakat ini.

Ya Robbana…… Berilah hidayah dan taufik pada pimpinan negara dan masyarakat kami. Bila mereka lemah, kuatkanlah. Bila mereka keliru, luruskanlah. Bila mereka kurang, tambahilah. Mereka adalah manusia-manusia biasa yang membutuhkan bimbingan dan pertolongan-Mu ya Allah.

Allahumma Robbana…… Cucurkanlah rahmat dan berkah buat anak cucu kami, agar mereka mampu memilih nilai-nilai Ilahi dalam hidupnya, agar tidak tergoda semaraknya hawa nafsu dan angkara murka, agar tidak tergiur cumbu rayu dan agar hidupnya bahagia dunia akhirat.

Ya Allah Ya Robbana… berilah kekuatan lahir dan batin kepada saudara-saudara kami yang saat ini sedang ditimpa musibah. Khususnya saudara kami di Serambi Mekah Nanggroe Aceh Darussalam. Mereka itu saudara seiman kami, yang sama-sama menyembah dan mengesakanmu di setiap saat.

Ya Allah Ya Robbana… bagi saudara-saudara kami yang telah meninggal dunia akibat cobaan dan ujian itu, angkatlah mereka ke derajat yang tinggi disisimu dan bagi merka yang selamat, berilah mereka kekuatan iman, ketabahan, kesabaran dalam menjalani sisa hidup ini.

Ya Allah, ratusan bahkan ribuan anak anak yang tak berdosa menjadi yatim piatu, mereka kehilangan orang-orang yang mereka cintai, Bapak, Ibu, kakak, dan adik mereka. Mereka menangis dengan air mata yang telah kering mengharap karunia-Mu, mereka menjerit dengan suara yang telah tiada memohon hidayah dan taufik-Mu. Ampunialah mereka, selamatkanlah mereka, bimbinglah merka, jadikanlah mereka anak-anak yang sholeh yang kelak akan meneruskan cita-cita dan perjuangan rasul-Mu Muhammad saw.

Ya Allah Ya Robbana… kami yakin dan kami percaya, semua yang Engkau timpakan kepada kami, berupa musibah, baik di darat, di laut maupun di udara. Adalah cobaan dan ujian, karena kasih sayang-Mu kepada kami, agar kami selalu intropeksi diri dan menjalani hidup ini sesuai dengan syariat dan kehendak-Mu.

Allahumma Ya Allah…… kami datang dan bersujud di hadapan-Mu hanya semata-mata memenuhi panggilan-Mu, kabulkanlah doa dan harapan kami. Amin……

1 komentar: